Prinsip Manajemen Keuangan Islam |
Salam hangat
kawan-kawan semua! Masih setia bahasannya soal keuangan Islam ya. Nah, dalam
era keuangan modern yang serba cepat ini, anak muda sering banget tergoda buat
menggunakan uang dengan asal-asalan. Namun, sebagai generasi masa depan, kita
perlu memahami pentingnya mengatur keuangan dengan baik. Dan salah satu
pendekatan yang dapat kita terapkan adalah melalui prinsip manajemen keuangan
Islam. Keuangan Islam menawarkan panduan yang sangat lengkap dalam mengatur
penggunaan uang secara bijak. Yang jika diterapkan bisa membantu kita mencapai
kestabilan keuangan dan kebahagiaan jangka panjang. Jadi kali ini kita akan
bahas secara detail bagaimana Prinsip Manajemen Keuangan Islam Mencetak Anak
Muda Yang Sukses. Kita pakai bahasa yang familiar bagi anak muda aja ya, biar
gampang dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Apa aja sih,
Prinsip Manajemen Keuangan Islami dalam Mencetak Anak Muda yang Sukses itu? Ini
dia rinciannya. Lanjut kita simak aja yu.
1.
Menghargai Sumber Penghasilan Kita
Sumber Harta yang Halal |
Sebagai anak muda
yang aktif, kita seringkali mendapatkan uang dari berbagai sumber. Seperti gaji
dari pekerjaan, bisnis sampingan, atau bisa aja dari uang hibah. Nah, prinsip
yang pertama dari keuangan Islam itu adalah menghargai sumber penghasilan kita
sendiri. Artinya, kita harus menghargai dan memperlakukan uang yang kita
dapatkan dengan penuh rasa tanggung jawab. Misalkan kita sudah bekerja keras
untuk memperoleh penghasilan kita. Maka kita harus tahu sumbernya itu dari
mana. Gak asal kerja lalu dapat gaji. Gak asal nyari sampingan tapi gak faham
halal haramnya. Artinya kita harus menghindari sumber penghasilan yang tidak
halal atau meragukan (syubuhat). Intinya nilai atau harga dari penghasilan
kita adalah terletak pada Sumbernya yang halal. Itulah prinsip manajemen keuangan
Islam yang paling penting agar anak muda bisa cepet sukses. HARTA HALAL.
2. Menerapkan Prinsip Pengeluaran
yang Bijaksana
Prinsip Pengeluaran Uang yang Bijaksana |
Setelah tadi kita
mendapatkan penghasilan yang halal. Langkah berikutnya adalah mempertimbangkan
pengeluaran kita. Jadi Prinsip manajemen keuangan Islam yang kedua adalah
menerapkan pengeluaran yang bijaksana. Ini artinya kita harus menghindari
perilaku boros yang diharamkan dalam Islam. Kita juga harus menghindari
perilaku berlebihan dalam pengeluaran. Kerena seperti yang kita saksikan
kebanyakan anak muda saat ini berperilaku boros dan sangat berlebihan.
Kehidupan anak muda saat ini cenderung mudah tergoda dengan gaya hidup mewah
dan konsumtif. Seperti membeli barang-barang mewah cuma biar bisa flexing
di social medial. Atau ada yang beli barang yang gak perlu, alasannya
cuma karena lagi ngetrend aja. Atau malah menghabiskan uang untuk hiburan yang
sama sekali gak lagi kita butuhin.
Semuanya itu
mumbazir dan sedikit manfaatnya. Dan wajib anak muda hindari jika ingin
sukses. Dengan mengikuti prinsip
manajemen keuangan Islam, kita diajarkan untuk hidup sederhana dan tidak
berlebihan dalam mengeluarkan uang yang kita miliki. Ya Sewajarnya aja, dan
sesuai kebutuhan. Jangan lupa juga pakai skala prioritas dalam pemakaian uang
kita. Dahulukan yang paling wajib, lalu wajib, lalu sedikit wajib dan seterusnya
ya.
3. Menabung dan
Berinvestasi dengan Bijaksana
Investasi Jangka Panjang |
Dalam prinsip
ketiga ini, kita akan ketahui betapa
pentingnya prinsip manejemen keuangan Islam. Karena prinsip keuangan Islam yang
ketiga adalah menabung dan berinvestasi dengan bijak. Biasanya anak muda jaman
sekarang sering kali mengabaikan pentingnya menabung dan berinvestasi untuk
masa depan. Nah, prinsip manajemen keuangan Islam ternyata sejak dulu sudah mendorong
kita untuk merencanakan keuangan jangka panjang. Bagaimana caranya? Yaitu
dengan melibatkan aspek berbagi rezeki kepada orang lain melalui zakat, infaq dan
shodaqoh. Lho apanya yang investasi? Uang itu akan hilang dan raib kalau
dipakai zakat, infaq shodaqoh. Nah itu itu biasanya pikiran orang awam. Aslinya
sih ga begitu. Justru kita sedang menyimpan harta kita di akhirat. Artinya
uangnya gak hilang. Uangnya ada tersimpan dan nilainya berlipat ganda juga.
Inilah yang dinamakan investasi jangka panjang.
Sederhananya dalam
konteks ini, kita dilatih oleh prinsip menejemen keuangan Islam dalam
mengalokasikan sebagian penghasilan kita untuk ditabung dan diinvestasikan
dengan cara yang halal dan menguntungkan. Pelajarannya jika kita sudah bisa
menyisihkan untuk orang yang tidak mampu dengan zakat, infaq, shodaqoh, maka
kita akan terlatih juga untuk menyisihkan untuk diri kita sendiri. Meski
sekecil apapun. Karena menabung dan berinvestasi dengan bijak akan membantu
kita mencapai tujuan keuangan jangka panjang dan memberikan manfaat kepada
masyarakat secara luas nantinya.
4. Menghindari
Riba dan Transaksi Haram
Jauhi Riba Haram |
Prinsip manajemen
Keuangan Islam yaitu menghindari Perilaku Riba dan transaksi haram lainnya.
Karena islam secara melarang riba serta beberapa transaksi haram lainnya.
Seperti yang sudah di bahasa dalam artikel MEMAHAMI RIBA DAN MACAM-MACAMNYA, Riba merupakan praktik meminjam uang dengan
bunga, atau kelebihan lainnya. Intinya
dari hutang tersebut mendapatkan sebuah keuntungan. Hal ini bertentangan dengan
prinsip keuangan Islam yang menekankan keadilan dan keberlanjutan.
Sebagai anak muda
yang ingin mengatur keuangan dengan prinsip manajemen keuangan Islam, kita
harus menghindari praktik riba dan transaksi haram ini. Sederhananya jika ingin
menajadi anak muda yang sukses berarti kita harus menghindari pinjaman yang ada
bunga. Yang sering terjadi saat ini seperti cicil mobil dan motor lewat
leasing. Ini merupakan praktik riba. Bisa dibac apada artikel HUKUM CICILANKREDIT MOTOR DAN MOBIL MELALUI LEMBAGA PEMBIAYAAN KEUANGAN. Atau contoh lain
beli rumah pakai fasilitas kpr, memakai kartu kredit, belanja pakai paylater, main
trading, atau investasi dalam bisnis
lainnya yang melanggar hukum sebagai prinsip-prinsip keuangan Islam.
Sebagai gantinya,
kita dapat mencari alternatif yang halal dan adil, seperti pembiayaan yang
sesuai aspek syariah, investasi dalam aset riil seperti membeli emas, perak,
dinar, dirham. Atau bisnis yang sesuai
dengan nilai-nilai Islam, seperti sistem mudhorobah atau musyarokah. Nah
sepertinya ini harus kita bahas next time ya!
Dari paparan di
atas kita bisa menarik Kesimpulan bersama. Dalam mengatur penggunaan uang
secara bijak, keuangan Islam memberikan panduan yang bermanfaat bagi anak muda.
Prinsip-prinsip manajemen keuangan Islam mengajarkan kita untuk menghormati
sumber penghasilan, menerapkan pengeluaran yang bijak, menabung dan
berinvestasi dengan bijak, menghindari riba dan transaksi haram, serta berbagi
dan memberikan kontribusi kepada masyarakat. Dengan mengikuti prinsip-prinsip
ini, kita dapat mencapai kestabilan keuangan jangka panjang, membangun masa
depan yang cerah serta sukses. Dan pastinya memberikan manfaat kepada
masyarakat secara luas.
Buat anak muda dan yang berjiwa muda, yuk ah, kita terapkan prinsip-prinsip manajemen keuangan Islam dalam kehidupan sehari-hari kita dan menjadi agen perubahan positif dalam dunia keuangan umat Islam saat ini.
No comments:
Post a Comment
Hikmah dalam kata akan terkenang sepanjang massa. Sertakan Komentar Anda. (Perkataan yang Tidak Sopan Tidak Akan Ditampilkan)