MENGATASI KEMISKINAN DENGAN SISTEM KEUANGAN ISLAM |
Catatan Sang Zundi. Keuangan, Ekonomi Islam. Kemiskinan adalah
salah satu masalah sosial yang melanda banyak negara di seluruh dunia. Untuk
mengatasi masalah ini, banyak pendekatan telah diambil oleh pemerintah dan
organisasi-organisasi internasional. Salah satu pendekatan yang menarik adalah
menerapkan prinsip-prinsip keuangan Islam. Sistem keuangan Islam berbeda dari
sistem keuangan konvensional dalam beberapa aspek kunci. Dan dapat memberikan
solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi kemiskinan. Tulisan kali ini, kita
akan membahas beberapa poin penting mengenai mengatasi kemiskinan dengan sistem
keuangan Islam dengan memaparkan poin krusial yang bisa kita lakukan.
1. Masalah Kemiskinan Data Dan Statistik
Masalah kemiskinan
adalah salah satu tantangan sosial yang serius. Dan ini hampir terjadi di
seluruh dunia. Kali ini kita akan coba melihat secara rinci mengenai masalah kemiskinan
secara global. Kemudian menyajikan statistik terbaru yang relevan, dan
menjelaskan beberapa faktor-faktor yang menyebabkannya.
Statistik
Kemiskinan Global:
1. Menurut data
Bank Dunia, pada tahun 2021, lebih dari 700 juta orang hidup di bawah garis
kemiskinan ekstrem, dengan penghasilan kurang dari 1,90 dolar AS per hari.
2. Lebih dari
setengah populasi dunia, sekitar 3,5 miliar orang, hidup dengan penghasilan
kurang dari 5,50 dolar AS per hari.
3. Lebih dari
60% populasi dunia, sekitar 4,7 miliar orang, tidak memiliki akses yang memadai
terhadap pelayanan kesehatan dasar.
4. Sekitar 260
juta anak-anak di seluruh dunia tidak memiliki akses ke pendidikan dasar.
5. Wanita dan
anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap kemiskinan, dengan
sekitar 330 juta anak-anak hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem.
Dari data di atas
kita bisa mellihat kerentanan penduduk dunia terhdap kemiskinan sangatlah
besar. Kelompok wanita adan anak-anak mengalami kerentanan yang sangat tinggi
dengan angka yang ekstrim. Kemiskinan-kemiskinan yang terjadi ini
menyebabnyakan penduduk dunia tidak bisa mendapatkan kehidupan yang layak. Bahkan
mereka tidak bisa mendapatkan akses untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan,
dan bahkan sampai tidak bisa mendapatkan air bersih untuk konsumsi. Sangat
miris memang, padahal dalam Islam air itu merupakan eleman yang tidak boleh
dikomersilkan. Lalu apa saja yang membuat angka kemiskinan dunia begitu tinggi.
Berikut data yang berhasil kami kumpulkan.
Faktor Utama Penyebab
Kemiskinan Global
a. Ketimpangan Ekonomi
Ketimpangan
pendapatan dan kekayaan yang besar antara individu menjadi faktor kemiskinan
akut sulit diberantas. Ditambah kelompok masyarakat yang tidak peduli dengan
masalah ketipangan ini menjadi faktor utama yang menyebabkan kemiskinan global.
Secara sederhana yang kaya makin kaya dan yang miskin semakin miskin. Ini menciptakan
jurang yang semakin dalam, sehingga rakyat miskin tidak bisa terangkat
kemampuan ekonominya. Disebabkan faktor tidak pedulinya orang kaya mereduksi
(mungarangi) jarak ketimpangan ekonomi. Dalam Sistem keuangan ekonomi Islam
tentu sudah dirancang untuk menyelesaikan masalah ini.
b. Pengangguran dan Kurangnya Pekerjaan yang Layak
Tingginya
tingkat pengangguran, terutama di negara-negara berkembang membuat masalah
kemiskinan akut ini sulit sekali dientaskan. Diperparah dengan rendahnya upah serta
kurangnya ketersediaan pekerjaan yang layak menjadi kendala dalam mengurangi
kemiskinan. Hal-hal ini disebabkan oleh sistem ekonomi pemerintahan yang dianut
oleh negara tersebut. Biasanya bisa dilihat dari kurang keberpihakan peraturan pemerintah
kepada kaum ekonomi lemah. Dalam Sistem keuangan ekonomi Islam tentu sudah
dirancang untuk menyelesaikan masalah ini.
c. Keterbatasan Akses ke Pendidikan dan Kesehatan
Kurangnya
akses terhadap pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas merupakan
hambatan utama dalam memerangi kemiskinan. Ini masalah yang akut yang saling
berkaitan. Karena biasanya orang miskin akan sulit mendapatkan akses pendidikan
dan kesehatan. Sementara kurangnya akses kesehatan dan pendidikan menyebabkan
angka kemiskinan yang tinggi. Mengapa ini menjadi faktor karena biasanya orang
sakit tidak akan bisa bekerja. Jika tidak bisa bekerja maka tidak akan
mendapatkan penghasilan. Sementara pengeluaran wajib tidak bisa dihindari. Semakin
lama tidak bisa bekerja, maka semakin dalam juga minus keuangan yang dialami. Pun
begitu juga dengan kesulitan akses pendidikan. Kesulitan kerja akibat akses
pendidikan yang sulit seperti memelihara angka kemiskinan tetap lestari.
Hal
di atas yang menjadi sebab, sulitnya akses kesehatan menjadi faktor utama penyumbang
angka kemiskinan global. Semua itu terjadi akibat dari sudah bergesernya dunia
pendidikan dengan dunia kesehatan ke arah komersil. Komersialisasi bidang
pendidikan dan kesehatan, mau diakui atau tidak menjadi penyumbang angka
kemiskianan akut dunia. Dalam Sistem keuangan ekonomi Islam tentu sudah
dirancang untuk menyelesaikan masalah ini.
d. Konflik dan Krisis
Konflik
bersenjata, bencana alam, dan situasi krisis sering kali memperburuk kemiskinan.
Kejadian konflik dan bencana alam sering kali menghancurkan infrastruktur, dan
menghambat perkembangan ekonomi.
e. Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem
ekonomi kapitalis yang merebak diberbagai dunia menyebab utama pula tingkat
kemiskinan yang begitu tinggi. Karena sistem kapitalis hanya berpihak kepada
pemilik modal besar dan menindas kaum lemah. Dengan sistem seperti itu sangat
jauh dari sistem yang berkeadilan bagi semua warga. Sistem ini menjadi faktor
terciptanya kesenjangan angka kemiskinan yang begitu dalam. Dalam Sistem
keuangan ekonomi Islam tentu sudah dirancang untuk menyelesaikan masalah ini.
2. Sistem Keuangan Islam Solusi
Terbaik
Sebelumnya kita
harus mengenal apa itu sistem keuangan Islam. Sistem keuangan Islam didasarkan
pada prinsip-prinsip yang sangat unik serta berbeda dari sistem keuangan
konvensional. Prinsip-prinsip dasarnya terletak pada larangan riba (bunga),
larangan spekulasi, dan penekanan pada keadilan sosial. Inilah penjelasan lebih
lanjut mengenai prinsip-prinsip ini dan mengapa sistem keuangan Islam dapat
menjadi alternatif yang lebih baik dalam mengatasi kemiskinan.
a. Larangan Riba (Bunga)
Prinsip
dasar dalam sistem keuangan Islam adalah larangan riba atau bunga. Dalam Islam,
riba dihukumi haram. Untuk penjelasan lengkapnya bisa dibaca pada tulisa
PENGERTIAN RIBA DAN MACAM-MACAMNYA. Islam
memandang Riba sebagai praktik yang tidak adil dan merugikan masyarakat. Karena
menghasilkan kekayaan yang tidak produktif dan memperburuk ketimpangan ekonomi.
Dalam sistem keuangan Islam, transaksi yang melibatkan bunga sangat dilarang. Maka
pendekatan berbasis bagi hasil digunakan sebagai gantinya. Hal ini berarti
bahwa peminjam dan pemberi pinjaman berbagi risiko dan keuntungan dalam
transaksi keuangan, sehingga mendorong kemitraan yang lebih adil dan
menghindari penumpukan kekayaan hanya pada pihak yang kaya.
b. Larangan Spekulasi
Sistem
keuangan Islam juga melarang spekulasi yang tidak produktif dan merugikan.
Transaksi spekulatif yang hanya didasarkan pada perjudian atau permainan
keberuntungan sangat dilarang dalam Islam. Diberikan label Haram untuk
dilakukan. Prinsip ini bertujuan untuk mencegah praktik-praktik yang dapat
mengarah pada ketidakstabilan ekonomi dan meningkatkan risiko tinggi bagi
masyarakat. Seperti trading, money game, mulit lavel marketing, dan hal lain
yang menerapkan utung-untungan. Karena ini isa menyebabkan masyarakat
kehilangan hartanya dengan sangat cepat. Akbiat dari gambling memberikan
deposit uang yang dijanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat dan cara yang
mudah. Sebagai gantinya, sistem keuangan Islam mendorong investasi yang
produktif dan berkelanjutan, yang memberikan manfaat nyata bagi perekonomian
dan masyarakat.
c. Penekanan pada Keadilan Sosial
Sistem
keuangan Islam menempatkan penekanan yang kuat pada keadilan sosial. Prinsip
ini melibatkan distribusi yang adil dan merata dari kekayaan dan sumber daya.
Sistem ini mendorong pembagian yang lebih adil dari pendapatan dan kekayaan,
sehingga mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi. Melalui konsep zakat dan
sadaqah (sumbangan sukarela), sistem keuangan Islam memastikan bahwa masyarakat
yang mampu memberikan kontribusi untuk membantu mereka yang membutuhkan, sehingga
membantu mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial secara
keseluruhan.
Pertanyaannya Mengapa Sistem Keuangan Islam Lebih Baik
dalam Mengatasi Kemiskinan?
Dari penjelasan
poin di atas Sistem keuangan Islam dapat menjadi alternatif yang lebih baik
dalam mengatasi kemiskinan dengan beberapa alasan :
Pertama, Sistem
keuangan Islam memberikan larangan riba untuk menghindari penumpukan hutang. Namun
memberikan akses kepada sistem keuangan yang lebih adil kepada masyarakat. Terutama
kepada mereka yang tidak dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan pembiayaan
konvensional. Ini dapat membantu mendorong inklusi keuangan dan memberdayakan
masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi. Semisal sistem mudhorobah,
musyarokah ataupun murobahah.
Kedua, Sistem
keuangan memberikan larangan untuk
melakukan praktik spekulasi. Bertujuan mencegah praktik-praktik yang dapat
menyebabkan ketidakstabilan ekonomi. Namun Sistem keuangan mendorong investasi yang produktif, sistem
keuangan Islam dapat membantu menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan, yang pada gilirannya dapat mengurangi kemiskinan.
Terakhir, penekanan
pada keadilan sosial memastikan distribusi yang lebih adil dari kekayaan dan
sumber daya. Melalui zakat dan sadaqah, sistem keuangan Islam memobilisasi
sumber daya untuk membantu mereka yang membutuhkan, termasuk masyarakat miskin.
Hal ini dapat memberikan jaring pengaman sosial yang lebih kuat dan mendorong
pengentasan kemiskinan secara langsung.
Jadi ecara
keseluruhan, sistem keuangan Islam menawarkan pendekatan yang berlandaskan pada
prinsip-prinsip keadilan sosial dan ekonomi yang adil. Dengan menghindari riba,
spekulasi yang tidak produktif, dan mendorong keadilan sosial, sistem ini dapat
memberikan solusi yang lebih baik dalam mengatasi kemiskinan dan membangun
masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
3. Sistem Keuangan Islam Solusi Mengurangi
Masalah Kesenjangan Ekonomi
Kesenjangan ekonomi
menjadi faktor penyebab kemiskinan akut di seluruh dunia. Sampai saat ini
menjadi masalah utama global yang sulit dientaskan. Rasa sangat diperlukan
sebuah sistem ekonomi keuangan yang unggul untuk menyelesaikan masalah ini. Dan nyatanya sistem keuangan ekonomi Islam
memiliki begitu banyak keunggualan. Salah satu keunggulan yang menonjol dari
sistem keuangan Islam adalah penekanan yang kuat pada keadilan sosial. Sistem
ini memperhatikan distribusi kekayaan yang adil dan berkelanjutan. Tujuan
utamanya agar bisa mengurangi kesenjangan pendapatan yang terus meningkat
antara orang kaya dan orang miskin. Tapi mari kita bahas lebih detail bagaimana
sistem keuangan Islam dapat membantu mendistribusikan kekayaan secara lebih
adil dan mengurangi kesenjangan ekonomi.
a.
Prinsip
Keadilan dalam Sistem Keuangan Islam
Sistem
keuangan Islam menganggap keadilan sosial sebagai prinsip yang fundamental.
Prinsip ini tercermin dalam beberapa mekanisme yang terintegrasi dalam sistem
ini. Seperti adanya sistem zakat (sumbangan harta wajib) dan sadaqah (sumbangan
harta sukarela). Sistem ini bertujuan
untuk memperoleh dana dari mereka yang mampu, kemudian distribusikan kepada
mereka yang membutuhkan dukungan ekonomi atau kaum miskin. Melalui mekanisme
ini, sistem keuangan Islam menciptakan jaring pengaman sosial yang kuat untuk
membantu mengurangi kesenjangan ekonomi.
b.
Sistem
Zakat Menyehatkan Sistem Distribusi Kekayaan
Zakat
adalah salah satu pilar utama dalam sistem keuangan Islam. Ia mewajibkan umat
Muslim yang mampu untuk memberikan sebagian dari kekayaan mereka kepada mereka
yang kurang beruntung. Zakat bukan hanya amal sukarela, tetapi suatu kewajiban
yang dikenakan pada kekayaan yang melebihi batas tertentu. Dalam zakat,
distribusi kekayaan yang adil dicapai dengan mendorong kontribusi dari mereka
yang memiliki kelebihan kepada mereka yang membutuhkan. Hal ini membantu
mengurangi kesenjangan ekonomi dan menciptakan sistem redistribusi yang
berkelanjutan.
c.
Sistem
Shadaqah Mendorong Solidaritas dan Keadilan Sosial
Shadaqah
adalah sumbangan sukarela yang diberikan oleh individu atau kelompok untuk
membantu mereka yang membutuhkan. Melalui shadaqah, sistem keuangan Islam
memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk secara aktif berpartisipasi dalam
mengurangi kesenjangan ekonomi. Sumbangan sukarela ini tidak hanya membantu
mereka yang membutuhkan, tetapi juga mendorong solidaritas dan kesadaran
sosial. Hal ini akan memperkuat ikatan antarindividu dan antarkelompok dalam
masyarakat.
d.
Sistem
Keberlanjutan dalam Distribusi Kekayaan
Sistem
keuangan Islam juga mempromosikan keberlanjutan dalam distribusi kekayaan.
Praktik-praktik ekonomi Islam, seperti sistem bagi hasil (mudarabah dan
musyarakah) dalam pembiayaan dan investasi. Semua itu memberikan kesempatan
bagi masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam aktivitas ekonomi dan
mendapatkan keuntungan yang adil. Ini membantu mencegah akumulasi kekayaan yang
tidak adil oleh segelintir individu atau kelompok dan membuka peluang bagi
seluruh masyarakat untuk berkembang secara ekonomi.
e.
Peran
Pemerintah dan Lembaga Keuangan Islam
Pemerintah
dan lembaga keuangan Islam memainkan peran penting dalam memastikan keadilan
sosial dan mengurangi kesenjangan ekonomi. Pemerintah dapat mengadopsi
kebijakan ekonomi yang berfokus pada redistribusi pendapatan dan kekayaan yang
lebih adil. Lembaga keuangan Islam, seperti bank syariah, dapat menjadi
penggerak dalam menyediakan pembiayaan yang adil dan berkelanjutan kepada
masyarakat yang kurang mampu.
Sistem keuangan Islam menekankan keadilan sosial dan pengurangan
kesenjangan ekonomi melalui mekanisme seperti zakat, sadaqah, dan
prinsip-prinsip ekonomi Islam yang adil. Dengan distribusi kekayaan yang lebih
adil, sistem ini mendorong inklusi finansial, mengurangi kesenjangan
pendapatan, dan membantu membangun masyarakat yang lebih seimbang. Melalui
peran pemerintah dan lembaga keuangan Islam, sistem keuangan Islam dapat
menjadi alternatif yang lebih baik dalam mengatasi kesenjangan ekonomi dan
mencapai keadilan sosial yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment
Hikmah dalam kata akan terkenang sepanjang massa. Sertakan Komentar Anda. (Perkataan yang Tidak Sopan Tidak Akan Ditampilkan)