Breaking

Surat Untuk Tuhan

Suatu ketika Kabayan sedang galau dirundung masalah. Dengan segala permasalahan hidupnya ia merasa tertekan. Kebutuhan dapur yang tinggi, bayar listrik yang semakin mahal, belum lagi anak dan istrinya yang tidak tercukupi kebuthannya. 

Menulis Surat
Kabayan teringat kepada subuah ceramah seorang ustadz dari sebuah spiker masjid. Ustadz itu bilang jika ada permasalahan adukan saja sama Tuhan yang di atas. Karena Tuhan itu akan mengerti segala keluh kesah kita. Sebab Kabayan yang mendengarnya hanya sambil lewat jalan saja. Ia bingung bagaimana cara mengadu kepada Tuhan itu.

Akhirnya ia putuskan  untuk mengadukan semuanya melalui surat. Kira-kira begini isi suratnya

Kepada Tuhan
Di
Tempat

Tuhan sebelumnya perkenalkan saya Kabayan. Kabayan juga mau minta maaf terlebih dahulu jika Kabayan lancang dan berani menulis surat ini. Begini Tuhan, Saya teh sedang bingung karena banyak kebutuh. Saya belum bayar listrik bulan ini 50ribu, belum ada unuk kebutuhan dapur 50rb, sama buat jajan anak dan istri saya 30ribu. Jadi total kebutuhan saya 130rb Tuhan. Tapi kalau bisa mah lebihin 20rb. Buat jaga-jaga kalau ada yang nagih hutang. Jadi totalnya 150rb Tuhan.

Saya harap Tuhan bisa mengerti kebingungan saya. Dan segera mengirimkan uang itu untuk Saya ya Tuhan. Soalnya sudah mendesak. Haturnuhun ya Tuhan sebelumnya.

Tertanda, Kabayan Thea

Kabayan pun langsung menggulung-gulung surat yang sudah ditulisnya. Lalu ia lemparkan ke atas. Karena tuhan ada di atas.

Surat itu pun jatuh di jalan. Dan ditemukan oleh Udin yang Polisi dan Oting yang petugas kecamatan yang tak lain teman masa kecilnya kabayan. Hari itu mereka memang sedang berjalan berdua. Lalu mereka membaca surat itu. Udin dan Oting pun merasa sangat iba membaca isi surat Kabayan. Bahkan mereka sampai berpikir jangan-jangan Kabayan jadi gila karena tekanan hidup yang berat.

Udin dan Oting pun akhirnya bersepakat meringankan beban temannya itu. Tapi di saku Udin hanya ada 50rb maklum Polisi kampung. Sementara Oting juga ada 50rb itu pun receh 20rban dua dan 10rban satu. Mereka kumpulkan jadi 100rb. Mereka masukan ke dalam amplop lalu mereka mengetuk pintu rumah Kabayan. Dan memberika amplop berisi uang tadi. Kemudian Udin dan oting bergegas pergi dan tidak mau di suruh masuk dan mampir dulu.

Kabayan pun membuka Amplopnya. Dan ternyata ada surat belasan di dalamnya. Ia pun segera membacanya.

Kabayan, ini Saya Tuhan!
Saya sudah baca suratnya Kabayan. Dengan ini Saya juga kirimkan Uang buat Kabayan. Semoga bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Tertanda, Tuhan!

Alangkah bahagianya kabayan mendapat kiriman uang. Tapi ia agak heran, ia meminta 150rb kenapa ini hanya ada 100rb. Kabayan pun kembali menulis surat untuk Tuhan.

Tuhan, haturnuhun kiriman uangnya sudah saya terima. Tapi besok-besok kalau kirim uang ke Saya langsung saja ya Tuhan. Jangan dititipin ke si Udin sama si Oting. Ini juga uangnya dikorting 50rb sama meraka. Jadi saya Cuma nerima 100rb.
Tertanda Kabayan.

No comments:

Post a Comment

Hikmah dalam kata akan terkenang sepanjang massa. Sertakan Komentar Anda. (Perkataan yang Tidak Sopan Tidak Akan Ditampilkan)