Bismillah...
Kabar gembira ini datang untuk
kita yang begitu gemar dengan maksiat dan dosa-dosa dalam kesaharian kita.
Dosa dan maksiat sepertinya sudah
menjadi menu wajib dalam kehidupan manusia di akhir zaman ini. Mari kita
cermati dan renungi diri kita dan lingkungan di sekitar kita. Begitu nampaknya
dosa dan maksiat sudah mengjangkiti dan melengkapi semua aspek kehidupan kita. Atau
bahkan kita terjebak dan dipaksa oleh keadaanan lingkungan kita untuk melakukan
dosa. Dan hebatnya kita pun ikut
menikmatinya.
Dosa apa saja? Aspek mana saja? Di
rumah kita akrab dengan dosa dan maksiat. Tontontonan kita membuat mata kita berjinah dengan aurat-aurat yang bisa saja mendatangkan laknat. Pergaulan dengan keluaga, kita sering keliru dalam berakhlak, begitu juga dengan tetangga, kita belum bisa menjadi tetangga yang baik yang seperti rasul contohkan. Bahkan dengan
anak istri kita, dosa lisan kita, dosa sikap kita. Dosa kita yang tidak bisa mendidik mereka dengan pendidikan ALQuran dan sunnag. Di jalan, di tempat kerja, di pasar, dalam bisnis dan muamalah
kita. Bahkan sampai di masjid pun kita bisa menyaksikan banyaknya dosa dan
maksiat. Dan itu terjadi di depan kita. Atau bahkan kita pelakunya. Allohu
Akbar, karna saking banyaknya. Kita sampai sulit memulai untuk menyebut satu
persatu-persatu.
ilustrasi tersesat dalam dosa | sumber google |
Tapi bukan hal itu yang terpenting
saat ini. Karena dosa sebuah yang niscaya. Ini sudah menjadi ketetapan yang
mutlak. Ketetapan yang tidak akan bisa kita lawan. Semua manusia pasti akan
melakukannya. Seperti Rasul pernah berpesan kepada kita tentang sebuah dosa dalam
sebuah riwayat hadits yang marfu :
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : " كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ " .Dari Anas Radhiallohu ‘anhu : Sesungguhnya Rasululloh Saw telah mengatakan : Tiap-tiap dari anak Adam pasti pernah melakukan dosa, dan sebaik-baiknya orang yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat.”
Tak ada gading yang tak retak, Al
insaanu pasti akan mengalami alfa dalam dosa. Tapi jangan berkecil hati Alloh
pasti akan mengampuni jika manusia itu bertaubat. Tentu dengan taubat yang sesuai
dengan standar Alloh. Dan standar taubat di sisi Alloh jika kita cermati
bersama sangatlah mudah dan tidak macam-macam syarat dan ketentuannya. Hanya
dua ketentuan dasar untuk taubat yang Alloh inginkan. Seperti yang sudah Alloh
kabarkan kepada kita dalam kalamnnya surat An-nisa ayat 17 :
إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍSesungguhnya taubat yang diterima di sisi Alloh hanyalah bagi mereka yang melakukan kejahatan (dosa) Karena kebodohannya (ketidak tahuannya), kemudian dia bertaubat dengan segera.
Jelas sudah untuk kita jika
taubat itu hanya ada syarat dan tidak ada yang berat.
1. Melakukan dosa karena kebodohan kita yang tidak paham akan kedudukan
hukumnya dalam Islam.
2. Melalukan pertaubatan meninggalkan perbuatan maksiat itu detik
itu juga saat kita paham bahwa apa yang kita lakukan itu keliru. Dan menyalahi konsensus
aturan Alloh Jalla jalaaluh.
Dan begitu mahabaiknya Alloh
kepada hambanya yang ingin bertaubat. Tidak memberikan syarat yang berat. Tidak
lagi mengingat-ngingat dan mengungkit-ngungkit kesalahan hambanya. Serta puncak
dari segala kebaikan Alloh adalah diberikan surga dengan tunai kepada mereka
yang meninggalkan dosa dan maksiat dengan surga. Percaya kah? Berikut bukti
keterangannya :
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kepada ampunan dari Rabb Kalian (Alloh) dan surga yang luasnya, seluas langit-langit dan bumi yang disedikan untuk orang-orang yang betaqwa. (QS Annisa : 133)
Masyya Alloh, dengan sebuah dosa
bisa membuat seorang hamba dibayar dengan surga yang sangat luas jika ia mau
bertaubat.
Maka janganlah kita berkecil hati
dengan apa yang sudah kita lakukan dengan segala dosa-dosa kita. Karena surga
disediakan untuk mereka para pendosa juga. Pendosa yang kembali dan bertaubat
dengan segera dengan segenap pengharapan kepada Alloh. Bukan mereka pendosa
yang sombong dengan dosa-dosanya di hadapan Alloh.
Marilah kita tempuh bersama jalan
pertaubatan karena surga telah menanti kita.
No comments:
Post a Comment
Hikmah dalam kata akan terkenang sepanjang massa. Sertakan Komentar Anda. (Perkataan yang Tidak Sopan Tidak Akan Ditampilkan)