Breaking

Kedudukan Hadits Shoum / Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

Kedudukan Hadits Shoum / Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

Setelah selasai shaum sebulan penuh di bulan Romadhon, banyak yang kemudian mengikutinya dengan shaum sunnah enam hari di bulan Syawal. Sebagai bentuk kecintaan kepada bentuk ritus ibadah Islam. Dan ingin terus mendekatkan diri kepada Alloh. Meski Romadhon telah berlalu.

Shaum, Shoum, Puasa, Shaum sunnah, Puasa Sunnah, Bid'ah, Shaum Syawal, Puasa syawal, Puasa enam hari Syawal, Puasa Bid'ah, Nyawalan
Puasa Enam Hari Syawal | Sumber : republika.co

Namun dalam ibadah tentu tidak bisa hanya bermodalkan atau berlandaskan semangat saja. Tentu harus ada ilmu dan landasan dalil nash yang shohih dan bisa dipertanggungjawabkan. Hal ini sesuai dengan keterangan surat Al Isro ayat 36 yang menyatakan jika dalam berbadah wajib dilandasi oleh ilmu.

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا

36. Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.

Lalu kemudian dalam ibadah tidak boleh hanya sekedar mengikuti kebanyakan orang, atau mengikuti kebiasaan leluhur dari dulunya atau hanya sekedar ikut-ikutan saja. Syarat terpenting dalam ibadah yang diterima adalah ittiba’ur rosul atau mengikuti contoh ajaran dan prilaku ibadah Rosululloh. Seperti yang Alloh jelaskan dalan surat Al imran ayat 31 :

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

31. Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Begitupun halnya dalam kita melaksanakan ibadah shaum / puasa sunnah enam hari di bulan syawal. Ada keharusan mengetahui ilmunya. Mengerti dasar dalilnya. Tahu bagaimana kondisi dalil tersebut. Baik mari coba kita ulas beberapa hadits tentang shaum / puasa enam hari di bulan syawal.

Berikut beberapa hadits populer yang menjadi landasan kebanyakan orang melakukan shuam / puasa enam hari di bulan syawal.

Hadits Pertama :

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ الدَّرَاوَرْدِيُّ عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أُسَامَةَ بْنِ الْهَادِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ أَنَّ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ كَانَ يَصُومُ أَشْهُرَ الْحُرُمِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صُمْ شَوَّالًا فَتَرَكَ أَشْهُرَ الْحُرُمِ ثُمَّ لَمْ يَزَلْ يَصُومُ شَوَّالًا حَتَّى مَاتَ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz Ad Darawardi dari Yazid bin Abdullah bin Usamah bin Al Had dari Muhammad bin Ibrahim bahwa Usamah bin Zaid melakukan puasa pada bulan-bulan haram. Lalu Rasulullah bersabda kepadanya, "Berpuasalah di bulan Syawal. " Maka kemudian, ia tidak lagi berpuasa di bulan-bulan haram dan tidak pernah berhenti puasa Syawal hingga meninggal." IBNU MAJAH no hadits 1734

Hadits Kedua :

حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا سَعْدُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ ثَابِتٍ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ

Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, telah menceritakan kepada kami Sa'ad bin Sa'id dari 'Umar bin Tsabit dari Abu Ayyub Al Anshari berkata, Rasulullah bersabda, "Barang siapa puasa Ramadan kemudian dilanjutkan enam hari di bulan Syawal, terhitung puasa sepanjang masa." Hadits Riawayat Imam AHMAD nomer 22433.

Dari kedua hadits di atas kebanyakan orang menjadikan landasan hujjah melaksanakan shaum enam hari di bulan syawal. Namun bagaimana kedudukan kedua hadits populer di atas. Apakah bisa diamalkan untuk landasan ibadah ataukah tidak. Secara garis besar ulama hadits menggolongkan kedua hadits di atas sebagai hadits dhoif. Atau hadits yang lemah tidak bisa dijadikan hujjah sebagai landasan ibadah.

Namun kita wajib mempelajari dan mengetahui secara pasti letak kedhoifan kedua hadits di atas seperti apa. Ari kita simak bersama ulasan para imam dan ulama hadits terhadap dua hadits populer yang dijadikan hujjah alasan melaksanakan shaum sunnah.

Berikut pemaparan lengkap ulasan para imam dan ulama hadits. Silahkan diklik pada judulnya!

1. UlasanPara Imam dan Ulama Hadits Terhadap Hadits PERTAMA yang Populer Sebagai LandasanShaum / Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

2. Ulasan Para Imam dan Ulama Hadits Terhadap Hadits KEDUA yang Populer Sebagai Landasan Shaum / Puasa Enam Hari di Bulan Syawal


1 comment:

  1. o....ternyata....segala sesuatu perlu ilmunya

    ReplyDelete

Hikmah dalam kata akan terkenang sepanjang massa. Sertakan Komentar Anda. (Perkataan yang Tidak Sopan Tidak Akan Ditampilkan)