Catatan Sang Zundi. Cerbung.
Entah sudah berapa kali Joel buka
tutup kunci layar Hpnya. Joel galau dengan apa yang harus ia lakukan. Joel
menimbang-nimbang apakah yang dilakukannya. Apakah langkah yang tepat ataukah
keliru. Joel ingin sekali menyapa Yanura melalui whatsapp, namun masih
diselimuti keraguan. Karena yang dia tuju kali ini adalah Yanura. Wanita yang
berbeda dengan wanita-wanita lain pada umumnya. Jeol mengingat betul-betul pesan
yang disampaikan Andra. Kalau Yanura tidak akan membalas chat whatsapp dari
laki-laki ataupun orang yang tidak begitu dia kenal. Bahkan Andra mengakatan
kalau terpaksa ada yang harus dibahas masalah tugas di chat. Yanura selalu
balas singkat-sangkat saja. Ya, Oke, Tidak, Tunggu dan sejenisnya. Tidak pernah
ada basa-basi, canda tawa tiwi, dan emoticon yang biasanya perempuan lain
lakukan dalam berchating ria. Namun jika teman perempuan sekelas yang chat
dengan dia, maka balasannya normal biasa saja. Joel menarik kesimpulan Yanura
memang wanita spesial. Bahkan hanya untuk urusan chatingan saja dia begitu
membatasi dari laki-laki. Type wanita yang baru kali ini dia temukan selama
hidupnya. Padahal Joel sudah bergaul dengan perempuan-perempuan muslim sejak
dulu. Bahkan sebelum mengenal dunia sekolah dan dunia musik. Namun yang dia tau
wanita muslim juga biasa saja. Tidak memliki aturan yang cukup aneh seperti
Yanura. Mereka biasa mengobrol dan bercanda dengan Joel. Mau photo bareng, mau
jalan bareng, mau hangout bareng dan hal lain yang dilakukan secara barsama
antara laki-laki dan perempuan. Dan semua biasa saja, tidak ada yang memberikan
batasan, bahkan sampai bersentuhan, berpegangan dan berdempet-dempetan. Apalagi
cuma masalah chatingan di whatsapp dan sosial media lainnya. Semua biasa saja.
Saling sapa saling balas. Saling ketawa-ketiwi dengan bahasan-bahasan yang
sebetulnya tidak penting juga. Saling kirim emoticon senyum, love, bahkan cium-ciuaman.
Dan semua itu biasa saja dilakukan dengan teman-teman wanita muslim Joel. Dan yang Joel tau teman-teman
laki-laki muslim pun begitu. Sama saja tidak ada bedanya sama sekali.
Tapi kenapa Yanura bisa sangat
jauh berbeda. Inikah yang membuat Joel begitu dalam manautkan rasa cintanya
pada Yanura. Padahal Yanura tidak pernah Joel kenal sebelumnya. Melihat
wajahnya pun baru sekali saat di ruang panita acara musik kampus. Itu pun hanya
sekilas, hanya dari arah pinggir saja. Memang dengan yang durasinya agak lama. Jika
dari arah depan wajahnya mungkin tidak akan ada satu menit. Jika harus dihitung
waktu. Belum pernah juga saling berbicara banyak. Hanya dua kalimat yang
diucapkan Yanura. Salam dan kalimat penyerahan susunan acara. Sama sekali tidak
pernah mengobrol ria ngalor ngidul kesana kemari. Sementara biasanya dari situlah
tumbuh kedekatan. Kemudian bersemai rasa saling nyaman dan ketertarikan.
Kemudian saling lempar perhatian dan berlaga saling peduli. Barulah kemudian
hadir rasa suka dan sayang-sayangan. Umunya begitulah alurnya percintaan jaman
sekarang.
Tapi tidak begitu dengan rasa
cinta Joel kepada Yanura. Tiba-tiba rasa itu menancap kuat. Gurat raut wajahnya
salalu teringat dengan begitu melekat. Namanya
terpatri sedalam hati. Menyesaki seluruh ruang yang ada dalam sanubari. Tidak
ada lagi nama yang terngiang kecuali hanya Yanura seorang. Bagi joel Yanura
adalah lambang kemegahan. Satu nama yang harus terus ia perjuangkan. Muara
kehidpuan dari akhir sebuah tujuan. Cintanya tidak dapat dimengerti. Menyeret
Joel pada kondisi yang begitu galau. Sepertinya keadaan seperti ini baru kini
ia rasakan. Yanura adalah wanita teramat hebat. Mampu menyiksa Joel dalam kegalauan.
Meski tanpa sedikitpun berbuat apa-apa. Joel sudah merasa takluk sebelum
serangan dilancarkan Yanura. Inikah cinta sejati yang banyak orang ceritakan.
Pertanyaan itu juga sesekali muncul dalam kepalanya. Jika benar Yanura cinta
sejatinya semakin kuatlah tekad Joel mengejarnya.
Kegalauan itu semakin menjadi.
Karena Joel sampai saat ini belum bisa memutuskan sama sekali. Haruskah menchat
Yanura. Ataukah tidak perlu sama sekali. Karena takut malah membuat Yanura
semakin menjauh. Kemudian tidak ada harapan lagi untuk mendapatkan. Joel merasa
takut juga jika Yanura merasa tertanggu. Hingga Yanura merasa ilfeel
pada dirinya. Itu keakutan yang sangat mencengkram nyali Joel yang begitu ciut.
Padahal kontak whatsapp Yanura sedari tadi dibuka tutup. Sementara di sisi
lain, pesan chat dari teman-teman wanita Joel banyak yang masuk. Mulai dari yg
sekedar nyapa, kirim stiker, kirim emoticon bahkan kirim-kirim gambar photo
mereka. Tidak seperti biasanya, kali ini tidak sedikit pun Joel tertarik
meladeni cewek-cewek muda itu. Bahkan membuka pesan chatnya saja Joel sudah
tidak tertarik sama sekali. Bagi Joel saat ini hanyalah Yanura seorang.
Dan akhirnya Joel memutuskan
untuk nekat saja menchat Yanura. Seperti apa nanti reaksi Yanura, biarlah itu
dipikirkan nanti saja. Kenekatan itu muncul setelah membaca keterangan kontak
whatsapp Yanura menunjukan online. Sejak tadi sore berkali-kali Joel lihat
keterangannya hanya last seen 03.14PM. Dan sekarang barulah jam sembilan
malam Yanura terlihat online. Kesempatan
terbaik pikir Joel. Selagi online agar bisa langung dijawab chatnya. Sigap Joel
menekan tauch kayboard di screen Hpnya.
“Assalamualaikum, Mbak uhti
Yanura...........”
Pesan Joel tekirim dengan tanda
centang dua. Dengan perasaan berdebar Joal terus memolototi layar HP. Ada
perasaan gusar luar biasa dalam hatinya. Karena jelas terbaca kalau Yanura
online, namun pesan Joel tak kunjung menajdi centang biruu, sebagai tanda kalau
pesan Joel sudah dibaca oleh Yanura. Tapi nyata hanya centang dau saja. Pesan
Joel tidak buka oleh Yanura. Segala pikiran buruk merasuki isi kepala Joel.
Jangan-jangan benar apa yang dikatakan Andra akan terjadi padaku. Yanura sama
sekali tak menghiraukan pesan yang masuk kepadanya. Karena aku tidaklah dia
kenal sebelumnya. Sudah lima menit lebih Joel nongkrongi layar Hpnya dengan
membuka papan chat Yanura. Joel masih terus berharap dan terus berharap. Namun
tak kunjung berubah menjadi centang biru di papan chat whatsappnya. Hingga
akhirnya Joel pasrah dan hilang semua asa dalam dirinya. Segera saja mengunci
layar HP dan mematikan screennya. Kemudian Joel lempar ke arah sampingnya.
Dimana posisi ia rebahan di atas tempat
tidurnya. Joel memejamkan matanya sekuat mungkin. Tangannya meremas rambutnya
dengan kencang. Ingin rasa berteriak melepaskan segala kekecewaan dari
hilangnya sebuah harapan. Saat itulah tiba-tiba Cling bunyi notifikasi
pesan masuk Whatasapp. Bergegas Joel bangkit dari tidurannya. Dia raih Hpnya
dengan penuh semangat. Hatinya sumeringah ternyata ada harapan itu masih ada.
Yanura mau merespon chatnya. Joel buka kunci layar HP untuk menyalakannya. Dia
lihat di beretan noitifikasi masuk. Dan segera membukanya.
Woiiiiii! Bangke loe ya, Gue
tungguin dr jam 8 di studio Loe.......!!!!!!!!
Aaah sialan ternyata pesannya
dari Andra. Joel tertawa cekikikan sendiri dengan tingkah lakunya. Kenapa
dirinya menjadi kekanak-kanakan begini hanya sekedar menunggu balesan chat dari
seorang perempuan. Sialnya juga Joel lupa kalau jam delapan malam ini memang
ada janji dengan Andra dan bandnya di studio. Tapi mau bagaimana lagi, Joel
benar-benar lupa. Padahal mungkin bagi Andra sangat penting kehadiran Joel.
Karena Joel diminta membantu untuk ngemixing lagu dari bandnya Andra. Andra
memang berencana untuk mencoba sebuah peruntungan dengan mengirmkan demo
bandnya ke sebuah label rekaman. Jeol pun segera membalas pesan Andra. Joel
meminta maaf. Karena dirinya benar-benar lupa. Dan Joel katakan kalau sejak tadi
dia tiduran saja di kamar sejak tadi sore. Selepas manggung di kampus Andra,
Joel bilang kalau badannya berasa tidak enak. Jadi dia putuskan untuk istirahat
saja.
“Bilang aja Loe lagi Galau anjir.....
Hahahahaha.. kamvreet emang Loe Joel.....”
Andra kembali membalas whastapp
dari Joel dengan kembali meledek. Sial sekali Joel pikir. Andra bisa tahu
kondisi dirinya saat ini.
“Ya udah Joel, replan aja ngemixinya... besok mlm.
HARUS JADI!!!!”
Andra kembali meberendel dengan
pesannya. Mau tidak mau Joel menyetujuinya. Kalau ngemixingnya besok saja. Kemudian
Joel matikan layar Hpnya dan menguncinya. Lalu kembali rebahan di atas kasur
empuknya. Dan berusaha untuk tidur saja untuk melupakan segala kegalauan yang
ada dalam hatinya. Mungkin dengan tidur segala kekacaun pikirannya tentang
Yanura, setidaknya akan mereda. Raga Joel begitu gelisah. Tubuhnya terus
berguling-guling kesana kemari. Bolak balik kiri kanan seperti tidak henti
mencari tempat yang pas dan nyaman. Seakan Joel sulit sekali menemukan posisi
tidur yang nyaman seperti biasanya. Meski sudah berusaha lebih rilex dengan
memejamkan mata dengan tenang. Lalu dengan perlahan mengatur nafasnya agar bisa
segera perlahan-lahan tenggelam dalam tidurnya.
Cliiiing Cliing Cliing
tiba-tiba terdengar oleh Joel bunyi notfikasi pada Hpnya. Pikirnya ada apa lagi
Andra ngeWA dirinya. Bukannya sudah sepakat kalau ngemixingnya besok malam
saja. Ah paling dia hanya mau meledek seperti tadi. Pasti kalimat-kalimat
godaaan dan candaan saja yang Andra kirim untuk semakin puas hatinya menggoda
dirinya. Begitu pikir Joel. Sebab Joal juga masih merasa jengkel dengan Andra, yang
tahu permasalahannya. Tapi sebagai temannya bukannya membantu malah
terus-terasan meledek. Dan menjadikan Joel bahan bullyan saja. Maka Joel
tidak buru-buru mengambil Hpnya itu. Joal biarkan saja dan tidak
mempedulikannya. Tapi bagaimana jika itu dari Yanura yang membalas pesannya.
Tiba-tiba terlintas pikiran seperti itu dalam benak Joal. Seketika itu Joel
terperanjat dan meloncat mencari keberadaan HPnya. Setelah dia buka layar
kuncinya. Lalu menyeret papan notifikasi masuk pada scren Hpnya. Dan ternyata
benar terpapang nama Yanura Qolby di ikon warna hijau Whatsappnya. Menandakan
itu benar kalau pesannya masuk barusan adalah dari Yanura. Dari gadis yang kini
Joel idamkan. Yang sedari tadi pesannya ia tunggu dan harapkan balasannya. Dan
kini benar-benar nyata adanya. Betapa senang sekali hati Joel, meski hanya
sekedar baru sekedar dijawab saja pesan chatnya. Itupun Joel belum tahu apa
isinya. Maka semakin berdebarlah hati Joel saat akan membuka isi pesannya.
Harap-harap cemas kira-kira pesan apa yang dikirimkan oleh tambatan hati nya
itu.
“Walaykumus salam......
Ini Siapa
Ya”
Begitulah balasan singkat Yanura
yang dikirim kepada Joel. Joel kegirangan bukan kepalang. Sambil memandang
terus Hpna Joel senyam senyum tak karuan. Dia merasa senang chatnya dibalas. Akhirnya
bisa mengobrol dengan Yanura melalui Whatsapp. Sambil terus berpikir balasan
apa yang bagus dan tepat untuk Yanura. Berkali-kali Joel mengetik, namun
kembali menghapusnya. Joel takut salah. Karena kesalahan sedikit saja akan
membuyarkan semua yang dia impikan.
“Ini Joel Mbak uhti Yanura. Yg td di acara festifal music
kampus tadi....
Maaf ya kalau lancang dan mengganggu Mbak Ukhty
Yanura....”
Joel berusaha menata katanya
dengan baik dan sopan. Agar Yanura merasa nyaman membacanya. Bahkan Joal
menambahkan kata ukhty dalam memanggil Yanura. Karena Joel ingat kata Andra, orang-orang
type Yanura suka manggilnya pakai sebutan ukhty. Meski Joel tidak tau kalau
cara menulisnya itu salah. Tak lama pesan yang dikirm Joel bercentang biru.
Kali ini ternyata Yanura dengan cepat membacanya.
“Ya Alloh suprise banget di WA sama Mas Joel...... dapet dari mana coba nomer Nura?”
“Dapet dari Andra... Mbak uhti Yanura”
Dengan sigap selalu Joel membalas
pesan yang dikirim Yanura. Bahkan kini Yanura pun cepat membalas pesan chatnya.
Hingga Joel dan Nura pun saling terus berbalas pesan.
“Ih manggilnya Nura aja biar lebih akrab.....
Oh ya Mas Joel, Nura mau minta maaf ya. Kalau Mas Joel marah atau kesinggung sama sikap Nura tadi di acara kampus.....
Nura emang gitu Mas. Gak biasa kalau di depan cowok. Gak berani ngobrol lama. Gak berani mandang gitu. Jadi tolong jangan marah sama jangan tersinggung.
Sama Mas Joel gak ganggu kok. Malah Nura seneng aja di WA duluan lagi sama Mas Joel..”
Yanura nyerocos di pesan
whatasappnya. Tabiat Yanura sebagai perempuan sepertinya mulai keluar. Yang gak
bisa irit kalau ngomong. Sesuatu yang kali ini membuat Joel bahagia. Karena bak
gayung bersambut. Yanura ternyata sangat welcome pada dirinya. Bahkan
tanpa sungkan meminta maaf duluan atas sikapnya. Betul-betul pribadi luar biasa
yang dimiliki oleh Yanura, pikir Joel. Semua itu tidak seseram yang dibayangkan
sebelumnya.
“Ia Nura.... Aku gak marah kok......
Awalnya emang kesel sama sikap Nura yg kaya gitu tuh.
Sampe bete banget malah.
Tp waktu si Andra jelasin emang Nura selalu sama gitu.
Malah jadi salut n kayanya Nura perempuan idaman semua laki-laki. Beruntung
banget deh laki-laki yang bisa dapetin Nura. Pasti dialah laki-laki paling
bahagia... Karena dia memiliki bidadari sebaik Nura.”
”Iiih so sweeeet banget deh Mas Joel....
Nura jadi maludeh digituin sama Mas Joel.... tapi makasih atas pujiannya Mas ...
Tp sedih jg deh udah bikin Mas Joelnya tadi bete U_U..
huuuuufffh mafin akunya ya Mas Joel.”
“Heheheh.... ia udah gak apa-apa Kok Nura.”
Yanura pun menjadi begitu manjadi
akrab dan manja kepada Joel. Bahasanya pun kini terasa renyah di hati Joel saat
dibaca. Begitulah pikir Joel yang sedang mengawang-ngawang dalam kebahagian.
Matanya seakan tak mampu lepas dari memandang setiap pesan yang Yanura
kirimkan. Bahkan Joel membaca ulang kembali percakapan dirinya dengan Yanura
berkali-kali. Joel lakukan itu kadang sambil menunggu pesan balasan dari Yanura.
Yang terpangpang di pemberitahuan layar papan chatnya bahwa Yanura sedang
mengetik pesan untuk dirinya. Baginya hal itu menimbulkan sensasi kebahagian
yang tiada taranya.
“Hehehe.... Maaf Mas Joel. BTW kenapa tiba tiba nge WA
Nura?
Ada apa ya? Aneh aja kalau Nura Pikir.....
Kita kan gak kenal sebelumnya.......”
“Hehehe .... kan biar jadi kenal sama akrab kalau diWA
begini...”
"Hehehehe.... iih bisa aja deh jawabnya Mas Joe.
Nura... jadi gemessssszzzz tau....."
Yanura mulai
menelisik maksud Joel. Namun itu sebagai basa basi saja. Joel pun menjawab
dengan singkat dengan sedikit membuat jalan masuk untuk bisa mengutarakan isi
hati yang sesungguhnya kepada Yanura. Kapalanya pun dipacu dengan keras, agar
bisa menyusun kata yang tepat. Kalimat apa kira-kira yang paling mujarab untuk
ditulis agar Yanura terkesan dan bisa menerimanya.
“Ehmmm, sebenernya Aku mau jujur sama Nura. Awalnya Aku
juga ragu buat ngechat WA Nura. Gak yakin juga dengan semua ini. Karena bener
kata Nura. Kita kan gak kenal sebelumnya, gak pernah ketemu gak pernah akrab
juga kan. Tapi perasaan ini bagi Aku Juga aneh. Perasaan yang teramat kuat.
Sampe sampe aku jujur gak bisa menahannya. Makanya aku nekad aja ungkapin semua
ini sama Kamu Nura......
Jujur sejak di acara kampus tadi..... Aku kepikiran kamu
terus... Kamu terus mengganggu pikiranku.... Sepertinya Aku suka sama Kamu
Nura. Bahkan Aku berani katakan kalau Aku betul-betul jatuh cinta sama Nura. Karena perasaan ini belum pernah ada
sebelumnya. Belum pernah Aku rasain sebuah rasa yang sekuat ini..... Nura
jangan tanya kenapa. Karena tidak akan pernah ada penjelasan dan alasan untuk
mencintai. Jika cinta beralasan. Maka Aku yakin hilanglah kekuatan dan
kehebatan rasanya.
Rasa terhebat yang pernah Aku rasain kepada wanita
seindah dirimu Nura. Wanita idaman dan pujaan semua laki-laki di dunia ini.
Makanya aku nekad mengatakannya. Karena aku yakin ada jutaan laki-laki lain
juga yang menginnginkan Nura. Meski sejak tadi siang Andra sudah melarang Aku.
Dan Andra bilang kalau aku bukanlah type cowok yang Nura inginkan. Aku tahu harapan
Aku tipis. Tapi Aku tetap mencoba dan berusaha. Dan Akun pun siap menjadi yang
Nura inginkan. Aku sudah menyiapkan diri untuk berubah seperti yang diceritakan
Andra tadi siang.”
Joel mengetik panjang dengan
susunan kata bak pujangga. Sampai-sampai satu layar Hp penuh dengan ketikan
pesannya. Joel buat pesan singkat tak ubahnya sebuah cerpen cinta. Kata-katanya
berderet panjang. Tapi memang semua rasa dan kegundahan hatinya sudah berhasil
Joel ungkapkan lewat pesan yang bau saja dia kirim. Dan Yanura pun sudah membaca.
Joel pun tak berharap Yanura membalas cepat-cepat. Mungkin saja Yanura sedang
membacanya dan berusaha memahami isi dan maksud pesannya. Mungkin juga Yanura
butuh waktu mempertimbahkan jawaban apa yang akan diberikan padanya. Begitu
pikir Joel menyederhanakan keadaan. Bahkan bagi Joel seandainya Yanura tiak
menjawabnya sekarang atau tidak menjawabnya sama sekali dari apa yang usudah ia
ungkapkan. Baginya tidak masalah. Yang terpenting perasaanya sudah
tertumpahkan. Dan Yanura tau semuanya. Itulah hal terpentingnya. Meski dalam
hatinya masih ada harap agar Yanura menjawab pesan panjangnya tersebut. Tangan
Joel tidak mau lepas sedikitpun dari menggenggam Hpnya. Matanya terus focus pada
papan chat whatsapp Yanura.
“Ya Allah, Mas Joel...... Mimpi apa ya Nura
semalem.....
Serasa gak percaya tau Mas....
Ditembak sama cowok seperti Mas Joel..... Mas Joel kan banyak fansnya... ceweknya pasti cakep cakep. Cantik2 lagi kan... Tp eh malah sukanya sama Nura. Udah bilang cinta segala lagi.....
Jujur Nura seneng banget bacanya. Bahagia juga... pake
banget..... Tp ada takutnya juga Kalau ini cuma dibencandain atau dimain-mainin
aja sama Mas Joel......”
“Enggak Nura, ini serius!!!! Aku serius 1000000000000%
SUKA SAMA KAMU....”
“Heheheh aku seneng banget Mas Joel. Kalau semua itu
betulan.....
Karena Nura juga sebenernya suka sama Mas Joel udah lama..... Nura juga suka bandnya Mas Joel juga. Suka nonton Mas Joel ngedrum di hpnya Andra.... Nura ngefans sama suka sama Mas Joel..
Tapi Nura malu...... sama gak biasa gitu sama laki-laki. Karena aturan yang udah melekat di hidup Nura. Tapi malam ini bahagia banget.... Cewek kaya Nura bisa disukain cowok ganteng terkenal n kaya raya kaya Mas Joel.....
Pokoknya cintanya Mas Joel Nura terima 1juta persen..........
Dan Nura juga siap mendampingi Mas Joel.... jika mau
berubah.....”
Membaca jawaban dari Yanura
membuat Joel sangat bahagia. Perasaanya melambung jauh ke awan. Hatinya
berbunga-bunga indah bermekaran. Raganya sudah terasa tidak menapak lagi di
bumi. Joel merasa menjadi laki-laki paling beruntung saat ini. Cintanya yang
terasa tidak mungkin kepada Yanura. Ternyata dibalas cinta serupa oleh wanita
impiannya itu. Bahagia kepalang mengawang-ngawang. Gembira yang sungguh tiada
tara. Joel, rasanya ingin teriak sekuat tenaga mengekspresikan kebahagian yang
begitu membara. Joel pun berkali-kali melompat tinggi-tinggi dari tempat
tidurnya karena kegirangan.
Gedddubraaaaaak, Joel
terjatuh. Tubuhnya terhempas di atas lantai. Sementara kepalanya terpentok di
ujung tempat tidurnya. Joel mengurut-ngurut kepalanya karena sakit yang
dirasakan. Matanya masih belum jelas memandang. Tangannya mulai mencari HP yang
tadi ditangannya. Namun ternyata tidak ada. Joel coba mengucek-ngucekkan
matanya agar pandangannya lebih terang. Lalu menegakan kepalanya kepala dan
melihat jam di dinding. Dan akhirnya Joel pun tersadar. Sial, semua yang
dialaminya barusan sepertinya hanya mimpi saja. Joel menggurutu kecut dalam
hatinya. Cintanya yang dibalas terbalas oleh Yanura tidak lah nyata. Joel
segera meraih Hpnya yang sejak tadi bergeletakan di kasur. Untuk mengobati rasa
penasarannya. Joel kembali membuka aplikasi whatsappnya. Langsung menuju daftar
papan chat di Hpnya. Dan benar saja tidak ada balasan apa-apa dari Yanura.
Hanya tanda centang dua saja yang sudah berubah menjadi warna biru. Artinya
Yanura sudah membaca pesannya. Lats seen whatsapp Yanura jam 10.01PM.
Menunjukan terakhir kali Yanura membuka whatsappnya. Sementara di jam dinding
Joel menunjukan jam dua lebih tigapuluh lima.
“Aaagh sial banget!!! Sial
siaaal siaaaaal!” Joel berteriak menyesali semua yang baru saja terjadi
hanyalah sebuah mimpi. Mimpi yang memberinya kebahagian sesaat lalu pergi. Joel
begitu kesal dengan semua yang dialaminya. Andai saja semua yang tadi dia alami
adalah nyata.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaarrrggggggghhhhhhhhh,
kenapa harus cuma mimpi sih... bangsaat.. bangsaat.. bangsattttt... kesel
Gue!” Joel menumpahkan semua amarah dalam dadanya dengan memukul-mukul
bantal dan guling yang ada di depannya. Kemudian Joel pun tertawa sendiri dan
senyam senyum tak karuan. Kepalanya terus menggeleng-geleng. Seakan masih tak
percaya kebahagian yang ia dapatkan hilang beitu saja dalam sekejap. Karena
semua yang dialami hanyalah sebuah mimpi belaka.
Joel mencoba menenangkan dirinya kembali.
Tidur terlentang dan kepalanya tengadah keatas. Lehernya ditopang oleh bantal
kecil. Tangannya mendekap Hp di dadanya. Pikiran Joel mengawang-ngawang.
Mengingat-ngingat semua yang dia alami dalam mimpinya. Membayangkan semua
kebahagian yang dia raih dengan jalan yang mudah. Perlahan Joel merasa lebih tenang. Hatinya
sudah menerima dan tidak lagi kesal. Namun matanya seperti enggan lagi
terpejam. Padahal Joel berharap bisa segera tidur lagi. Kali-kali saja mimpinya
tadi bisa dia sambung kembali. Tapi ternyata susah. Sudah dua peluh menit
rebahan, Joel tak kunjung bisa tertidur lagi. Jam di dinding kamar menunjukan
sudah jam tiga kurang lima menit. Raganya kembali diterpa kegalauan seperti
yang tadi malam ia rasakan. Berguling-guling ke sana kemari lagi. Terlentang
tengkurep terus berganti-ganti posisi tidur. Menandakan jiwa Joel memang sedang
gelisah yang teramat sangat. Dan sialnya
tidak ada yang bisa dia lakukan untuk mengobatinya. Tidak ada cara pula untuk
menyiasatinya selain tidur seperti yang Joel lakukan tadi malam. Sementara raga
hanya akan bisa tertidur jika otak merasa rilex dan nyaman.
Bersambung.....!!!!!!
Garut, Selasa 24
Jumadil Awwal 1441 / 21 Januari 2020
No comments:
Post a Comment
Hikmah dalam kata akan terkenang sepanjang massa. Sertakan Komentar Anda. (Perkataan yang Tidak Sopan Tidak Akan Ditampilkan)