(Sang Zundi Khatulistiawa). Satu ketika di hutan berantara terjadi musim kemarau yang sangat panjang. Kemarau panjang tersebut menimbulkan kerusakan yang sangat parah bagi hutan. Sumber air pun menjadi sangat sedikit, yang menyebabkan banyak pohon dan hewan yang mati. Hingga populasi hewan dan tumbuhan di hutan tersebut menurn drastic, bahkan yang berhasil bertahan hidup hanya sedikit saja.
Dari sedikit hewan yang masih mampu bertahan, salah satunya adalah seekor Singa bersama anaknya yang masih kecil. Si anak singa yang masih kecil itu merasakan sangat lapar.
“Mah, perutku lapat niih,” kata anak singa.
“Iya Nak, sebentar lagi ya, Mamah carikan makanan,” kata ibu singa sambil mengintai wilayahnya. Lalu tiba-tiba ada seekor rusa jantan lumayan besar lewat di sekitar mereka.
“Mah… Mah, itu Mah ada rusa Mah. Tangkap Si Rusa, Mah!” teriak anak singa pada ibunya.
Ibu singa yang juga melihatnya lansung berlari dan mengejar rusa. Rusa yang sadar sedang dalam intaian Singa seketika itu berlari menyelamatkan diri. Terjadilah aksi kejaran-kejaran sengit antara Singa dan Rusa.
“Ayo Mah, Tangkap Si Rusa Mah!” teriak anak singa menyemangati ibunya.
Ibunya yang mendengar itu, semakin bersemangat. Sehingga larinya pun bertambah kencang. Si rusa pun berusa lari lebih kencang lagi dan menjauh dari area bebas dan masuk ke tempat yang banyak ditumbuhi pohon bambu. Dengan semangat Singa terus mengejar dan memperpendek jarak mereka hingga beberapa langkah saja.
Tubuh rusa yang kecil masuk meliak-liuk di antara sela-sela pohon bambu. Singa yang terburu nafsu terus mengejar Rusa Jantan yang tinggal terkam saja. Sialnya Singa kurang perhitungan, bahwa tubuhnya lebih besar dari rusa. Akhirnya Singa pun tersangkut di sela-sela pohon bambu. Hingga Singa betina itu maju tidak bisa mundur pun tidak mampu. Dia meronta-ronta dan berteriak minta tolong.
Mendengar teriakan tersebut rusan janta menghentikan larinya. Lalu ia berbalik kebelakang dan menghampiri singa betina yang sedang meronta-ronta. Rusa jantan bukannya menolong Singa betina, malah otak jahat rusa jantan itu kambuh. Melihat singa betina tidak berdaya, rusa jantan malah memperkosanya. Maka terjadilah suatu pekerjaan yang dilarang agama( heheh emang binatang ada agamanya ya?).
Setelah puas dengan perbuatannya si rusa jantan meninggalkan si singa betina begitu saja. Dengan sisa tenaga yang masih tersisa Singa betina akhirnya berhasil juga keluar dari jepitan poho bambu. Lalu Singa betina pun kembali pulang dan disambut riang oleh anak singa. Sambil meloncat-loncat anak singa berkata, “Horee, Mamah udah pulang!”
“Mah ketangkepkan si rusanya? Terus Si Rusanya mana Mah?” tanya anak singa.
“Heh, Si Rusa… Si Rusa!” bentak singa betina sambil memelototi anaknya.
“Kenapa gitu, Mah?” anak singa kaget dan heran.
“Gak sopan Kamu. Mulai sekarang Panggil dia PAPIH gitu!!” kata ibu singa sambil melengos dan manja.
Dari sedikit hewan yang masih mampu bertahan, salah satunya adalah seekor Singa bersama anaknya yang masih kecil. Si anak singa yang masih kecil itu merasakan sangat lapar.
“Mah, perutku lapat niih,” kata anak singa.
“Iya Nak, sebentar lagi ya, Mamah carikan makanan,” kata ibu singa sambil mengintai wilayahnya. Lalu tiba-tiba ada seekor rusa jantan lumayan besar lewat di sekitar mereka.
“Mah… Mah, itu Mah ada rusa Mah. Tangkap Si Rusa, Mah!” teriak anak singa pada ibunya.
Ibu singa yang juga melihatnya lansung berlari dan mengejar rusa. Rusa yang sadar sedang dalam intaian Singa seketika itu berlari menyelamatkan diri. Terjadilah aksi kejaran-kejaran sengit antara Singa dan Rusa.
“Ayo Mah, Tangkap Si Rusa Mah!” teriak anak singa menyemangati ibunya.
Ibunya yang mendengar itu, semakin bersemangat. Sehingga larinya pun bertambah kencang. Si rusa pun berusa lari lebih kencang lagi dan menjauh dari area bebas dan masuk ke tempat yang banyak ditumbuhi pohon bambu. Dengan semangat Singa terus mengejar dan memperpendek jarak mereka hingga beberapa langkah saja.
Tubuh rusa yang kecil masuk meliak-liuk di antara sela-sela pohon bambu. Singa yang terburu nafsu terus mengejar Rusa Jantan yang tinggal terkam saja. Sialnya Singa kurang perhitungan, bahwa tubuhnya lebih besar dari rusa. Akhirnya Singa pun tersangkut di sela-sela pohon bambu. Hingga Singa betina itu maju tidak bisa mundur pun tidak mampu. Dia meronta-ronta dan berteriak minta tolong.
Mendengar teriakan tersebut rusan janta menghentikan larinya. Lalu ia berbalik kebelakang dan menghampiri singa betina yang sedang meronta-ronta. Rusa jantan bukannya menolong Singa betina, malah otak jahat rusa jantan itu kambuh. Melihat singa betina tidak berdaya, rusa jantan malah memperkosanya. Maka terjadilah suatu pekerjaan yang dilarang agama( heheh emang binatang ada agamanya ya?).
Setelah puas dengan perbuatannya si rusa jantan meninggalkan si singa betina begitu saja. Dengan sisa tenaga yang masih tersisa Singa betina akhirnya berhasil juga keluar dari jepitan poho bambu. Lalu Singa betina pun kembali pulang dan disambut riang oleh anak singa. Sambil meloncat-loncat anak singa berkata, “Horee, Mamah udah pulang!”
“Mah ketangkepkan si rusanya? Terus Si Rusanya mana Mah?” tanya anak singa.
“Heh, Si Rusa… Si Rusa!” bentak singa betina sambil memelototi anaknya.
“Kenapa gitu, Mah?” anak singa kaget dan heran.
“Gak sopan Kamu. Mulai sekarang Panggil dia PAPIH gitu!!” kata ibu singa sambil melengos dan manja.
No comments:
Post a Comment
Hikmah dalam kata akan terkenang sepanjang massa. Sertakan Komentar Anda. (Perkataan yang Tidak Sopan Tidak Akan Ditampilkan)