(Sang Zundi Khatulistiwa). Alkisah ada seorang pendeta muda yang kaya raya dan sangat dihormati. Ia pun memiliki seekor burung beo yang sangat pintar. Pada suatu hari ia membawa burung beonya untuk di pajang di luar rumahnya.
Beo yang pintar, bisa dengan cepat menyesuaikan diri dengan keadaan sekitarnya baru. Bahkan ia pun sudah bisa mengenali suara orang-orang yang lewat serta pekerjaanya. Maka si Beo akan memanggil orang yang lewat dengan nama pekerjaannya. Atau jika orang yang lewat itu baru, paling tidak Si Beo bisa mengenali fisik orang-orang yang lewat. Si Beo pun mulai berulah dan mengejek orang yang lewat. Hal itu membuat orang yang lewat marah dan melaporkannya kepada Si Pendeta.
Pendeta pun sangat marah pada Si Beo. Akhirnya Si beo pun hanya diberi tugas memesan Koran saja dari tukang korang langganan pendeta yang biasa memekai sepeda. Dan setiap hari pun si beo menjalan tugasnya dengan baik. Meski ia masih berada di dalam jika tukang lewat, maka si beo akan mengenalinya dan memesannya.
Suatu ketika si pendeta mendapat tugas ke luar kota selama 2 minggu. Dan si pendeta pun berpesan agar si beo tidak memesan Koran selama dua minggu ke depan. Pendeta mengancam kalau berulah ayng tidak-tidak dan merugika dirnya si beo akan di salib. Lalu si pnedeta pun pegi keluar kota.
Singkat cerita si pendeta sudah pulang dari tugasnya. Ketika sampai di rumah si pendeta kaget ternyata Koran begitu numpuk di depan rumahnya. Lalu si pendeta pun menanyakan pada tukang Koran, “siapa yang memesan Koran?” tukang korang menjawab, “Setiap hari ada yang teriak, KORAN! Dan suaranya sama seperti suara pendeta.”
Si pendeta pun akhirnya berkesimpulan, ternyata si beolah yang selalu memesan Koran. Ia sangat geram dan marah, karena si beo tak menggubris peringatannya. Pnedetapun marah dan melaksanakan janjinya. Si beo yang malang, akhirnya disalib oleh si pendeta. Meski sudah meminta ampun, namun si pendeta tetap menyalibnya. Lalu si beo dibawa ke gereja untuk didoakan.
Saat di geraja si beo melihat salib Yesus. Karena dirinya diletakan bersebelahan dengan patung yesus yang disalib.
Dengan murung si beo bertanya pada salib di sampingnya.
Beo : “Yesus, kamu disalib gara-gara pesan Koran juga ya?”
Yesus : ???%?%%%%%
No comments:
Post a Comment
Hikmah dalam kata akan terkenang sepanjang massa. Sertakan Komentar Anda. (Perkataan yang Tidak Sopan Tidak Akan Ditampilkan)