Kami tetap bertahan.
Bertahan dari gempuran laknat kalian.
Serasa berat semua ujian.
Pertempuran dalam kekuatan yang tak berimbang.
Meski Asa, di ujung tanduk kehidupan
Kami kan tetap melawan…..
Meski telah deras peluh membanjiri harapan.
Harapan yang akan memberi kemenangan Islam atau gugur menjadi syahid di sisi Ar-rohman
Derap langkah terus meluncur membawa semangat dalam raga.
Meski kadang tertahan selangkah terhantam pukulan.
Namun menyerbu kemudian, kembali ragaku melangkah.
Peluru kalian….. Ku hadang dengan batu.
Peluru yang kelak jadi persaksian antara aku dan kalian.
Mesiu kalian…. Ku lawan dengan bambu.
Bambu inilah yang akan mengantarkan kalian ke nereka.
Teruslah kalian ledakan rudal kalian…..
Teruslah kalian tembakan senapan kalian….
Teruslah… teruslah… dan teruslah.
Kami takan berbalik…
Kebengisan macam itulah yang mebakar semangat kami.
Semangat mulia berbekal takbir.
Allohu Akbar…! Allohu Akbar…! Allohu Akbar.!
Kami maju terus menerjang.
Allohu Akbar…! Allohu Akbar…! Allohu Akbar!
Kami maju terus melempar….
Kalian temui kehancuran dalam kebianasaan.
Karena bukanlah kami yang melempar.
Demi Alloh bukanlah Kami.
Allohlah yang melempar kalian… Allohlah yang melempar…
Melempar kalian sampai Neraka terdalam.
Garut,
(06/06/2009)
Dalam
CATATAN MALAM SANG ZUNDI KATULISTIWA.
OLEH : KHOFIF ILAL MUSTAQIEM.
About Sang Zundi Khatulistiwa
Menulis Untuk Berbagi Ide dan pengetahuan seputar Islam, Keuangan dan Sastra.
TENTANG RADANG SYARIAT HASIL JUALANJun 22, 2012
Alam CintakuMar 28, 2012
TITIK KEHIDUPANMar 04, 2012
Bingkisan SurgaJan 30, 2011
Labels:
Puisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Hikmah dalam kata akan terkenang sepanjang massa. Sertakan Komentar Anda. (Perkataan yang Tidak Sopan Tidak Akan Ditampilkan)