Breaking

Baca Doa Ini Ketika Usia Telah Sampai Empat Puluh Tahun (Banyak Yang Mengabaikannya)

Menjadi tua adalah sebuah niscaya. Tidak ada satu pun manusia yang akan tetap muda selamanya. Namun menjadi manusia yang taqwa tidak semua orang bisa. Karena taqwa tidak memandang usia. Tidak pula melihat tua atau pun muda. Taqwa hanya akan ada kepada mereka yang sungguh-sungguh mendamba surga.

Ilastrasi : Berdoa Usia Tua |

Dalam perjalan hidup manusia akan dihadapakan dengan ujian yang berupa-rupa. Terutama saat kita masih begitu muda. Ketika jiwa dan raga masih begitu maksimal menghasilkan karya. Ketika tenaga masih ada. Ketika akal dan pikiran masih rasional dengan realita. Saat inilah dihadapakan dengan godaan untuk meniktmati dunia yang fana. Namun banyak diantara kita yang mampu melewatinya. Namun tidak sedikit pula yang terperangkap di dalamnya.

Hingga begitu menikmatinya kita hidup di dunia. Tanpa terasa ternyata usia kita sudah menjadi begitu tua. Maka saat tua itulah keimanan dalam hati sudah mudah tergoda. Dengan mudah pula akan tertipu dan terpedaya. Maka tak ada lagi benteng yang paling baik, selain dari do’a. Memohon kepada Alloh agar kita senantiasa mampu terjaga.

Dan terjaga dalam ketaatan ketika kita sudah menjadi tua adalah hal yang begitu istimewa. Saat waktu kita tak lagi banyak yang tersisa. Dan kita mampu mempergunakannya untuk beribadah kepada-Nya. Dan beginilah do’a yang diajarkan Nabi Muhammad Saw, agar hidup kita senantiasa dalam ketaatan yang sempurna :

عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ.

Dari Anas Dia berkata, Keadaan Rasululloh Saw memperbanyak untuk membaca (YAA MUQOLIBAL QULUUBI TSABIT QOLBIIY ‘AALAA DIINIKA) Wahai Engkau yang mampu membulak balikan hati, Tetapkanlah hatiku dalam dienMu (Ketaatan kepada aturan Islam).

Ketika itu Ummu Salamah istri Rasululloh Saw bertanya kepadanya. Wahai Rasul Alloh mengapa Engkau banyak sekali (sering) membaca doa ini? Rasululloh pun menjawab :

يا أُمَّ سَلَمَةَ، إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِيٌّ إِلَّا وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ، وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ

Wahai Ummu Salamah, Sesungguhnya bukanlah (disebut) anak adam kecuali hatinya berada diantara dua jari dari jari Alloh. Maka siapa saja yang dibiarkan tetap berdiri (maka ia akan tetap), dan siapa saja yang dibiarkan berpaling (maka ia akan berbalik).

Setelah mendengar ucapan Nabi Muhammad tersebut Ummu Salamah kemudian membaca :

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا

Yaa Rabbku Janganlah Engkau palingkan hati-hati Kami setalah Engkau berikan hidayah kepada kami. (QS Ali Imran : 8 )

Doa yang diajarkan Rasululloh Saw ini merupakan satu jaminan, agar kita semua selalu berada dalam ketetapan hidayahNya. Agar hati kita senantiasa tunduk dan selalu taat serta menjauhi segala bentuk maksiat yang durja. Jika hati dan jiwa kita sudah dalam penjagaan Alloh Swt, maka tak akan ada seorang pun yang bisa membuat kita celaka. Begitu pula saat Alloh tetapkan kita dalam kesesatan, maka tak ada seorang pun yang mampu member jalan keselamatan sampai di surga. Maka marilah kita semua untuk tidak pernah merasa bosa untuk selalu melantunkan do’a-do’a. 

Ada pun doa’ secara khusus ketika kita sampai empat puluh tahun usia kita. Alloh ajarkan langsung melau kalam yang mulia. Yaitu AlQuran pedoman dan jalan kesalamatan manusia.

حَتّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ

Sehingga apabila dia (anak itu) telah menjadi dewasa dan usianya mencapai empat puluh tahun, dia berdo’a :

 رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ 
.
ROBBI AWZI’NI AN ASYKURO NI’MATAKAL LATIIY AN’AMTA ‘ALYYA, WA ‘ALAA WAALIDAYYA WA AN ‘AMALA SHOOLIHAN TARDHOHU, WA ASHLIHLIIY FIIY DZURRIYATIIY INNIIY TUBTU ILAYKA WA INNIIY MINAL MUSLIMIIN.

Ya Rabbku berilah Aku petunjuk  agar Aku dapat mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar Aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhoi. Dan berilah Aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh Aku bertaubat kepadaMu dan sungguh Aku termasuk dari bagian orang-orang muslim (yang berserah). (QS AlAhqoof : 15)

Doa inilah yang diajarkan oleh Alloh Swt kepada kita semuanya. Namun banyak sekali diantara kita yang lupa dan melalaikannya. Namun tidak ada kata terlambat untuk kembali menapaki jalan sunnahNya. Doa ini tetap bisa diamalkan meski usia telah melewati arba’iina sanatan (Empat puluh tahun). Doa ini pula boleh dibaca untuk yang belum cukup usianya. Namun usia empat puluh tahun merupakan sebuah penekanan agar manusia harus semakin dekat kepadaNya.

Semoga disisa umur kita semua, kita diberi ketetapan oleh Alloh dengan ketetapan yang mulia. Ketetapan yang semua orang mendambanya. Ketetapan jiwa dan raga senantiasa dalam iman dan taqwa. Hingga ketika kematian tiba, kita berangkat dengan tersenyum menuju surga.


No comments:

Post a Comment

Hikmah dalam kata akan terkenang sepanjang massa. Sertakan Komentar Anda. (Perkataan yang Tidak Sopan Tidak Akan Ditampilkan)