Breaking

Sebuah Renungan Di Persimpangan


(Sang Zundi Khatulistiwa). Hamdan wasyukurillah saya masih diberi kesempatan oleh Allah untuk kembali hadir di tengah-tengah sahabat semua. Sahabat, mungkin kita sudah sering berfikir dan mengalami sebuah persimpangan dalam hidup kita. Dimana kita sedang dihadapan sebuah pilihan yang sangat menyita hati dan pikiran kita. Satu piliha dengan beberapa konsekwensi atau beberapa pilihan dengan satu akibat.

Sering kita merasa bahwa kita sedang tersiksa oleh suatu keadaan yang sedang menimpa kita. Kita tertekan, bahkan semakin terpuruk dan semakin buruk. Hidup menjadi tidak senikmat hari-hari sebelumnya. Jika keadaan seperti itu sedang kita alami maka bisikan-bisikan durjana perlahan menghampiri kita. Kemudian saliang berlomba-lomba mempengaruhi hati dan pikiran kita untuk segera mengambil jalan pintas, agar semua penderitaan segera berakhir.

Maka nafsu di jiwa semakin memburu. Nafsu yang telah dirasuki syetan yang menajdi bumbu. Hampir-hampir kita sering terperosok dalam keadaan seperti ini. Namun, setitik iman yang bersemayam dalam hati kita masih cuckp kuat untuk jadi penawar racun-racun syetan. Keadaan inilah yang akan semakin menyiksa kita jika kita tidak menggantung segala urusan yang kita hadapi kepada Allah.

Rasanya penting untuk kita semua untuk kembali merenungi diri kita. Perjalan hidup kita, amalan kita, perbautan sehari-hari kita. Semuanya masih dalam persimpangan yang sangat rentan. Saya mengajak sahabat semua utuk merenungkan kata-kata Abu Bakar Asyh-shidiq semasa hidupnya.

Abu Bakar r.a. berkata, " Sesungguhnya iblis berdiri di depanmu, jiwa di sebelah kananmu, nafsu di sebelah kirimu, dunia di sebelah belakangmu dan semua anggota tubuhmu berada di sekitar tubuhmu. Sedangkan Allah di atasmu. Sementara iblis terkutuk mengajakmu meninggalkan agama, jiwa mengajakmu ke arah maksiat, nafsu mengajakmu memenuhi syahwat, dunia mengajakmu supaya memilihnya dari akhirat dan anggota tubuh menagajakmu melakukan dosa. Dan Tuhan mengajakmu masuk Syurga serta mendapat keampunan-Nya, sebagaimana firmannya yang bermaksud, "....Dan Allah mengajak ke Syurga serta menuju keampunan-Nya..."

Siapa yang memenuhi ajakan iblis, maka hilang agama dari dirinya. Sesiapa yang memenuhi ajakan jiwa, maka hilang darinya nilai nyawanya. Sesiapa yang memenuhi ajakan nafsunya, maka hilanglah akal dari dirinya. Siapa yang memenuhi ajakan dunia, maka hilang akhirat dari dirinya. Dan siapa yang memenuhi ajakan anggota tubuhnya, maka hilang syurga dari dirinya.

Dan siapa yang memenuhi ajakan Allah S.W.T., maka hilang dari dirinya semua kejahatan dan ia memperolehi semua kebaikan."

Iblis adalah musuh manusia, sementara manusia adalah sasaran iblis. Oleh itu, manusia hendaklah sentiasa berwaspada sebab iblis sentiasa melihat tepat pada sasarannya.

Inilah sahabatku semua. Betapa setiap hari kita ada dalam bayang-bayang bidikan iblis. Maka jika kita semakin terlena maka semakin dalamlah kita masuk pada pernagkap iblis.
Dan semua bermula dari sebuah persimpangan hidup. Persimpangan ketika kita dihadapkan pada suatu masalah dan ketidak berdayaan. Maka di situlah iblis semakin beraksi dengan halus dan meracuni.

Renunggkanlah sahabatku……..


Renunggkanlah sahabatku……..

No comments:

Post a Comment

Hikmah dalam kata akan terkenang sepanjang massa. Sertakan Komentar Anda. (Perkataan yang Tidak Sopan Tidak Akan Ditampilkan)