Breaking

RINDUKU MENUJU SYAHID DI JALANMU



Aku… Iri pada mereka.
AkuRindu seperti mereka.


Membawa langkah menuju jannah.
Langkah syahid bebaskan bumi anbiya.



Mereka mujahid muda sebenarnya.
Dengan senjata di pundak nan mulia telah melekat dalam keniscayaan.

Karena mereka tahu, jihad bukanlah dengan pena yang tak berguna.
Atau hanya dengan omong kosong belaka.

Karena Islam takan pernah tegak dalam permainan kata.
Oleh pembohong bermulut besar seperti kalian hai pera pendusta agama.

NamunAku hanya bisa menonton penderitaan mereka.
Aku yang telah tersalah, terbuai nikmatnya dunia yang hina.

Seperti hidupnya bangsa Israel yang bejad dan laknat.
Ataukah seperti pemerintahan negeri ini yang yang biadab dan keparat.

Maafkan aku wahai para jundulloh.
Aku hidup tak semulia kalian.

Ampuni aku yaa Alloh.
Aku telah menyalahi arti dari dienku sendiri.

Dien yang telah amanakah kemuliannya.

YaaAlloh. Izinkanlah aku berjihad dijalanMu.

YaaRabbiy. Masukanlah aku dalam kafilah syuhadaMu.

YaaAlloh. Kuatkan azamku.

Aku harus keluar dari keterbuaianku.

Aku harus berjihad bebaskan seleruh negeri.

Meski hanya dengan batu dan bubuk mesiu.

Lalu dimana kalian para saudara?

Kalian yang muslim tapi terlaknat.

Tunduk pada aturan musuh-musuh Alloh.


Allohu
Akbar….

Allohu Akbar….

Allohu Akbar….


(Garut, 27 Ramadhan 1429 H)

No comments:

Post a Comment

Hikmah dalam kata akan terkenang sepanjang massa. Sertakan Komentar Anda. (Perkataan yang Tidak Sopan Tidak Akan Ditampilkan)